RUWAJURAI NEWS – Gamelan, salah satu warisan budaya Indonesia yang berasal dari Jawa, telah dikenal luas hingga ke mancanegara. Alunan instrumen tradisional seperti gong, saron, kendang, dan bonang menghadirkan harmoni unik yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Jawa.
Sejarawan mencatat, gamelan sudah ada sejak abad ke-8 pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Relief di Candi Borobudur dan Candi Prambanan menunjukkan gambaran alat musik mirip gamelan, yang kala itu digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual kerajaan. Seiring waktu, gamelan tidak hanya menjadi bagian dari upacara sakral, tetapi juga dipentaskan dalam seni pertunjukan seperti wayang kulit, tari, hingga upacara adat.
Filosofi gamelan terletak pada harmonisasi antar-instrumen yang melambangkan kebersamaan dan keseimbangan hidup. Tidak ada satu instrumen yang menonjol, melainkan saling melengkapi, sebuah gambaran dari prinsip gotong royong masyarakat Jawa.
Kini, gamelan telah mendunia. Banyak universitas di Amerika, Eropa, hingga Jepang membuka program studi gamelan. Konser gamelan bahkan rutin digelar di luar negeri, membuktikan bahwa musik tradisional Indonesia mampu menembus batas budaya global.
Pelestarian gamelan menjadi tantangan sekaligus tanggung jawab. Generasi muda diharapkan tetap mencintai dan melestarikan gamelan, bukan hanya sebagai musik tradisional, tetapi juga sebagai identitas bangsa.***


