RUWAJURAI NEWS – Indonesia memasuki tahun 2025 dengan prospek ekonomi yang menjanjikan, namun juga diwarnai berbagai tantangan. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5–5,2%, didorong oleh konsumsi domestik, investasi, dan ekspor komoditas unggulan.
Sektor teknologi dan digitalisasi menjadi pendorong utama. Startup lokal dan transformasi digital UMKM membuka peluang baru, memperkuat daya saing Indonesia di kancah global. Di sisi lain, pemerintah terus mendorong investasi infrastruktur, termasuk energi terbarukan, transportasi, dan konektivitas antarwilayah.
Namun, pertumbuhan ini tidak lepas dari tantangan. Inflasi, ketimpangan ekonomi, dan fluktuasi harga komoditas menjadi faktor yang harus diwaspadai. Selain itu, kesiapan sumber daya manusia dan inovasi teknologi akan menentukan kemampuan Indonesia mempertahankan momentum ekonomi.
Peluang terbuka lebar bagi investor lokal maupun asing. Sektor manufaktur, digital, pariwisata, dan energi hijau menjadi fokus utama. “Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang kuat, tetapi keberlanjutan pertumbuhan tergantung pada kebijakan yang adaptif dan inovasi yang berkelanjutan,” ujar ekonom senior dari Lembaga Kajian Ekonomi Nasional.
Dengan strategi yang tepat, tahun 2025 bisa menjadi titik balik bagi Indonesia untuk menegaskan posisinya sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara sekaligus menghadapi dinamika global yang terus berubah.***


