RUWA JURAI- Di era digital saat ini, foto dan video bukan lagi sekadar media dokumentasi, tetapi juga alat komunikasi yang kuat. Setiap gambar dan cuplikan video dapat menceritakan cerita, menyampaikan pesan, bahkan memengaruhi opini publik dalam hitungan detik.
Foto dan video kini hadir di berbagai platform, mulai dari media sosial seperti Instagram, TikTok, hingga YouTube. Kecepatan penyebaran konten ini membuat kreator memiliki peluang besar untuk menjangkau audiens global. Misalnya, video pendek dengan durasi 15 detik di TikTok bisa viral dalam hitungan jam, membawa pesan atau tren baru ke jutaan orang.
Selain hiburan, foto dan video juga berperan dalam edukasi dan dokumentasi. Materi pembelajaran online, tutorial, hingga liputan berita memanfaatkan kekuatan visual untuk mempermudah pemahaman. Dengan visual yang tepat, pesan yang kompleks bisa diterima lebih cepat dan lebih mudah diingat.
Perkembangan teknologi juga membuat pembuatan foto dan video semakin mudah dan profesional. Kamera smartphone modern sudah mendukung kualitas gambar tinggi, fitur editing, hingga efek kreatif. Bahkan media drone dan 360° camera memungkinkan eksplorasi perspektif baru yang sebelumnya sulit dijangkau.
Namun, di balik kemudahan dan kecepatan, pengguna juga perlu bijak. Penggunaan foto dan video harus memperhatikan etika, hak cipta, serta privasi individu. Konten yang salah atau menyesatkan bisa menimbulkan misinformasi dan dampak negatif bagi masyarakat.
Dengan memanfaatkan foto dan video secara tepat, individu maupun perusahaan dapat meningkatkan kualitas komunikasi, promosi, dan edukasi. Era digital memberi ruang bagi kreativitas tanpa batas, menjadikan foto dan video alat utama dalam menyampaikan pesan secara efektif.***


