RUWA JURAI– Menjelang Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan yang digelar setiap lima tahun, sejumlah kader senior partai di Lampung mengeluarkan pernyataan sikap yang mengejutkan publik. Mereka menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan DPD PDI Perjuangan Lampung, menyoroti sejumlah masalah yang dianggap menghambat kinerja partai di tingkat provinsi.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Tulus Purnomo, kader senior sekaligus salah satu penandatangan dokumen pernyataan. Ia menyatakan, dokumen tersebut memang resmi dan menjadi bentuk keprihatinan kader terhadap kondisi partai di Lampung. “Iya benar, ini pernyataan sikap kader Banteng Lampung,” ujarnya ketika dimintai konfirmasi.
Dalam pernyataan tertulis, para kader menegaskan keprihatinan atas hasil buruk PDI Perjuangan dalam berbagai agenda politik terakhir, termasuk Pemilu Legislatif, Pilkada, dan Pemilu Presiden. Mereka menyoroti empat isu utama yang dinilai krusial. Pertama, kinerja pengurus yang dianggap tidak maksimal sehingga berimbas pada kemenangan partai di berbagai kontestasi politik. Kedua, manajemen partai yang dinilai terlalu terkotak-kotak, sehingga menciptakan sekat di internal kader dan berdampak pada perolehan suara partai.
Ketiga, ketidakhadiran Ketua DPD dalam sejumlah agenda politik penting, termasuk saat pemilu, yang dianggap melemahkan eksistensi partai di Lampung. Keempat, proses penjaringan calon ketua DPD yang disebut beberapa kader mengalami intimidasi atau tekanan terhadap fraksi dan jajaran PAC, sehingga merusak proses demokrasi internal partai.
Berdasarkan kondisi tersebut, para kader senior menyimpulkan adanya kesalahan dan kekurangan dalam kepemimpinan Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung masa bhakti 2020-2025.
Sebagai langkah tindak lanjut, mereka menyerukan beberapa rekomendasi strategis. Pertama, meminta evaluasi menyeluruh dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan terhadap kinerja Ketua DPD Lampung. Kedua, mereka menegaskan agar Ketua DPD saat ini, Sudin, tidak diberikan kesempatan untuk menjabat kembali pada periode 2025-2030. Ketiga, mereka mengusulkan penunjukan Sutono sebagai calon Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung periode 2025-2030, dengan harapan mampu menyatukan seluruh komponen partai dan memimpin konsolidasi untuk kemenangan Pemilu mendatang.
Para kader menekankan bahwa langkah ini bukan semata persoalan pergantian individu, tetapi upaya memperkuat struktur, manajemen, dan konsolidasi partai agar lebih solid dan siap menghadapi kontestasi politik nasional maupun lokal di masa depan. Mereka juga berharap proses Konferda berlangsung transparan, adil, dan demokratis sehingga menghasilkan kepemimpinan yang benar-benar mampu membawa PDI Perjuangan Lampung menuju kemenangan.
Situasi ini menjadi perhatian publik karena PDI Perjuangan adalah salah satu partai besar yang berperan strategis di tingkat provinsi maupun nasional. Pernyataan kader senior menunjukkan bahwa dinamika internal partai di Lampung memasuki fase penting menjelang Konferda, dengan fokus pada transparansi, konsolidasi internal, dan pemulihan kepercayaan kader terhadap kepemimpinan DPD.
Selain itu, rekomendasi pergantian kepemimpinan diharapkan dapat memperkuat koordinasi antarfraksi, meningkatkan keterlibatan seluruh kader, dan mendorong strategi politik yang lebih efektif, sehingga PDI Perjuangan Lampung dapat kembali menjadi kekuatan politik dominan di provinsi ini.***
